Sidang Terbuka Program Pascasarjana Unhan RI: Pengembangan Model Kapabilitas Tanggap Insiden Siber Sektor Pertahanan dalam Mengantisipasi Krisis Siber Nasional
Bogor – Program Pascasarjana Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI) kembali menggelar Sidang Promosi Terbuka Program Studi Ilmu Pertahanan. Dalam kesempatan tersebut, Promovenda Prabaswari, mahasiswi program doktoral dengan konsentrasi Teknologi Pertahanan, mempresentasikan disertasi berjudul “Pengembangan Model Kapabilitas Tanggap Insiden Siber Sektor Pertahanan dalam Mengantisipasi Krisis Siber Nasional”. Sidang dipimpin oleh Direktur Pascasarjana Unhan RI, Laksda TNI Dr. Bambang Irwanto, M.Tr.(Han)., CHRMP., selaku Ketua Sidang sekaligus penguji internal.dan dilaksanakan di Aula Merah Putih, Kampus Bela Negara, Sentul, Bogor, Jawa Barat. Selasa (4/2).
Dalam disertasinya Promovenda menyampaikan, sebagai salah satu sektor vital, pertahanan memiliki peran strategis dalam memperkuat kapabilitas menghadapi ancaman siber. Disertasi ini menggunakan metode kuasi kualitatif yang menggabungkan wawancara mendalam, kuesioner, systematic literature review (SLR), benchmarking, serta analisis data sekunder. Pendekatan sosioteknik oleh Clegg et al. diterapkan melalui enam variabel utama: tujuan (goals), sumber daya manusia (people), proses, teknologi, infrastruktur, dan budaya (culture).
Analisis dilakukan dengan mengintegrasikan Soft System Methodology (SSM) yang dikombinasikan dengan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA), RACI (Responsible, Accountable, Consulted, Informed), SLR, dan teknik Delphi. Hasil penelitian ini berhasil mengidentifikasi 14 risiko kritis yang berpotensi menimbulkan krisis siber di sektor pertahanan. Selain itu, penelitian ini juga mengembangkan alur penanganan krisis siber yang komprehensif dan merumuskan Model Kapabilitas Tanggap Insiden Siber.
Model ini mencakup delapan kriteria utama: regulasi dan kebijakan, kesadaran, pembelajaran dari insiden, sumber daya manusia, proses, anggaran, organisasi, dan teknologi, yang diperinci menjadi 44 indikator spesifik. Model ini tidak hanya berfungsi sebagai panduan untuk menilai dan meningkatkan kesiapan sektor pertahanan dalam menghadapi insiden siber, tetapi juga memungkinkan pelaksanaan self-assessment untuk mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan.
Dengan mengadopsi model ini, sektor pertahanan diharapkan mampu memperkuat ketahanan siber nasional, meningkatkan efektivitas respons terhadap insiden siber, serta menciptakan budaya keamanan siber yang tangguh dan proaktif. Hal ini menjadi langkah strategis dalam melindungi kepentingan nasional dari berbagai ancaman siber yang semakin kompleks di era digital saat ini.
Sidang terbuka dihadiri oleh Dewan Promotor Brigjen TNI (Purn) Prof. Dr. Yusuf Ali, S.E., M.M., CIQaR., Co-Promotor I Marsma TNI Prof. Dr. Ir. Rudy Agus Gemilang Gultom, M.Sc., CEH., CIQaR., IPM., ASEAN Eng., Co-Promotor II Brigjen TNI (Purn) Dr. Drs. Luhut Simbolon, M.SI., CIQnR., CIQaR., Penguji Internal II Kolonel Laut (E) Dr. H.A. Danang Rimbawa, S.Si., M.T., M.Tr. Opsla., C.E.H., CSBA., IPM., ASEAN Eng., Penguji Internal III Laksma TNI Dr. Yanda Dwira Firman Z, S.T., M.C.M., dan Penguji Internal IV sekaligus Sekretaris Sidang Kolonel Kolonel Laut (K) Dr. Sutanto, S.K.M., M.A.P., M.Sc., CIPA., serta Penguji Eksternal I Prof. Dr. Hoga Saragih, S.T., M.T., IPM., CIRR., MIEEE., M.Th., Ph.D., dan Penguji Eksternal II Dr. Santi Indarjani, S.Si, MMSI.,
Hasil sidang memutuskan bahwa Promovenda Prabaswari Mahasiswa S3 Konsentrasi Teknologi Pertahanan Unhan RI dinyatakan lulus dan berhak menyandang gelar Doktor llmu Pertahanan Unhan RI ke-58.
Turut hadir para tamu undangan dari kerabat dan keluarga Promovenda.
(Humas Unhan RI)