
Bogor — Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI) kembali mengukuhkan posisinya sebagai institusi unggulan dalam pendidikan dan riset pertahanan, dengan diselenggarakannya Sidang Promosi Terbuka Program Doktor Ilmu Pertahanan Konsentrasi Strategi Pertahanan atas nama Promovendus Binar Arfa Darumaya, mahasiswa Program S3 Cohort-1. Sidang berlangsung pada Kamis, 24 Juli 2025, bertempat di Aula Merah Putih, Kampus Sentul Unhan RI.
Dalam sidang ini, Promovendus memaparkan disertasi bertajuk “Strategi Pertahanan Negara dalam Menghadapi Ancaman Perang Siber di Indonesia”, yang secara mendalam mengkaji dinamika dan urgensi membangun sistem pertahanan siber nasional yang tangguh, adaptif, dan terintegrasi.
Promovendus menyampaikan bahwa ancaman siber di Indonesia telah menjadi isu krusial bagi keamanan nasional, terutama karena potensi eskalasinya menjadi perang siber di era Revolusi Industri 4.0. Penelitian ini mengidentifikasi tiga kesenjangan utama:
- Kesenjangan teoritis dalam mengklasifikasikan jenis ancaman siber: apakah termasuk militer, non-militer, atau hibrida;
- Kesenjangan empiris dalam implementasi strategi pertahanan siber yang terintegrasi dan efektif;
- Kekosongan kajian mengenai hakikat, pelaksanaan, dan strategi pertahanan siber Indonesia dalam literatur ilmiah sebelumnya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ancaman perang siber bersifat hibrida, melibatkan aktor negara maupun non-negara, dengan spektrum serangan yang meliputi spionase digital hingga sabotase terhadap infrastruktur kritis. Dalam praktiknya, pelaksanaan pertahanan siber nasional masih menghadapi sejumlah kendala, seperti: koordinasi antarlembaga yang belum optimal, keterbatasan sumber daya manusia siber yang profesional, kesenjangan regulasi keamanan siber nasional, dan belum memadainya infrastruktur pertahanan siber.

- Regulasi progresif, melalui percepatan pengesahan UU Keamanan Siber dan pengakuan domain siber sebagai ruang operasi militer;
- Kapabilitas adaptif, dengan pengembangan sistem deteksi berbasis AI dan penerapan arsitektur zero-trust untuk perlindungan infrastruktur vital nasional;
- Kolaborasi holistik, melalui pendekatan Sishankamrata digital dan pembentukan Pusat Komando Siber Terpadu yang mengintegrasikan unsur sipil dan militer.
Disertasi ini memberikan kontribusi strategis dalam bentuk kerangka teori baru mengenai perang siber sebagai ancaman hibrida, model implementasi strategi pertahanan siber yang komprehensif, serta rekomendasi kebijakan berbasis riset yang aplikatif bagi penguatan pertahanan siber nasional Indonesia.

- Mayjen TNI (Purn) Prof. Dr. Syamsul Maarif, M.Si. (Promotor),
- Kolonel Arm Dr. Ir. Guntur Eko Saputro, S.I.P., M.M. (Co-Promotor I),
- Letjen TNI (Purn) Dr. Yoedhi Swastanto, M.B.A. (Co-Promotor II).
Turut hadir pula para penguji internal dan eksternal:
- Brigjen TNI Dr. R. Djoko Andreas Navalino, S.I.P., M.AB. (Penguji Internal II),
- Mayjen TNI (Purn) Dr. Drs. TS Lumban Toruan., S.H., M.M., Dipl.S.S. (Penguji Internal III),
- Kolonel Arm Dr. Robby Mochamad Taufik, S.Pd., M.Pd., M.Han. (Sekretaris Sidang/Penguji Internal IV),
- Prof. Dr. R. Widya Setiabudi S., S.I.P., S.Si., MT., M.Si(Han). (Penguji Eksternal I),
- Dr. Nurul Chamidah, S.Sos.I., M.I.Kom., CPR., CCMP. (Penguji Eksternal II).
Berdasarkan hasil ujian terbuka dan penilaian para penguji, Promovendus Binar Arfa Darumaya dinyatakan lulus dan berhak menyandang gelar Doktor Ilmu Pertahanan ke-67 dari Universitas Pertahanan Republik Indonesia.
Disertasi ini memperkuat visi Unhan RI sebagai center of excellence dalam bidang pertahanan strategis dan keamanan nasional yang siap menjawab tantangan zaman digital dan geopolitik global yang terus berkembang.

(Humas Unhan RI)