Sidang Promosi Terbuka S3 Unhan RI: Model Strategi Pertahanan Laut Nusantara Hadapi Ancaman Grey Zone Operation
Bogor – Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI) menyelenggarakan Sidang Promosi Terbuka Program Doktor (S3) Konsentrasi Manajemen Pertahanan Cohort-5 atas nama promovendus Hari Suyanto. Sidang dipimpin oleh Ketua Sidang, Laksda TNI Dr. Bambang Irwanto, M.Tr. (Han)., CHRMP., yang juga bertindak sebagai Penguji Internal I. Kegiatan dilaksanakan di Ruang Aula Merah Putih, Kampus Bela Negara Sentul, Bogor, Jumat (12/9).
Dalam disertasinya berjudul “Model Manajemen Strategi Pertahanan Laut Nusantara (SPLN) dalam Menghadapi Ancaman Grey Zone Operation di Laut Natuna Utara”, promovendus mengkaji dinamika grey zone operation di Laut Natuna Utara. Grey zone merupakan tindakan koersif dalam klaim wilayah maritim yang tidak menggunakan kekuatan militer secara terbuka sehingga tidak langsung memicu konflik bersenjata. Praktik ini meliputi penangkapan ikan ilegal, aktivitas milisi maritim, hingga eksploitasi sumber daya laut oleh aktor negara maupun non-negara, yang menantang kedaulatan maritim Indonesia sekaligus menuntut respons strategis lintas sektor pertahanan dan non-pertahanan.
Penelitian ini bertujuan mengevaluasi efektivitas SPLN dalam menghadapi operasi grey zone serta merumuskan model manajemen yang adaptif dan berkelanjutan. Dengan menggunakan mixed method desain concurrent embedded, promovendus menerapkan Soft System Methodology (SSM) untuk memetakan persoalan dan aktor terkait, serta Multi-Dimensional Scaling (MDS) dan kerangka Rapsfish untuk menilai keberlanjutan strategi dalam berbagai dimensi.
Hasil penelitian menunjukkan:
• Dimensi pertahanan (72,35), teknologi (74,10), dan kelembagaan (71,85) berada pada kategori keberlanjutan tinggi (>70), didukung koordinasi lintas lembaga yang solid dan penerapan teknologi pengawasan maritim modern.
• Dimensi sosial-politik (58,40) dan ekonomi (55,70) berada pada kategori sedang (<60), yang menandakan perlunya peningkatan kesadaran masyarakat pesisir terhadap ancaman grey zone serta penguatan kebijakan ekonomi berbasis kelautan.
• Dimensi lingkungan (63,25) termasuk kategori cukup berkelanjutan, namun tetap membutuhkan strategi adaptif terhadap perubahan ekologi laut.
Penelitian ini menghasilkan model transformasi manajemen klasik POAC yang diperkaya dengan model manajemen SICA sebagai novelty. SPLN hasil pengembangan ini dirancang sebagai model strategi yang terintegrasi, adaptif, dan berkelanjutan, dengan menekankan sinergi antar-lembaga pertahanan dan keamanan, peningkatan kapasitas intelijen maritim, serta penguatan kebijakan kelautan nasional.
Sidang promosi ini melibatkan Dewan Promotor:
• Laksamana TNI (Purn) Prof. Dr. Marsetio (Promotor)
• Brigjen TNI (Purn) Dr. Resmanto Widodo Putro, S.Sos., M.M. (Co-Promotor I)
• Kolonel Laut (T) (Purn) Dr. Ir. Aris Sarjito, S.T., M.AP., IPU., ACPE., CIQaR., ASEAN Eng. (Co-Promotor II)
Dewan Penguji Internal:
• Brigjen TNI Dr. R. Djoko Andreas Navalino, S.I.P., M.AB. (Penguji Internal II)
• Kolonel Tek Dr. Ir. Hikmat Zakky Almubaroq, S.Pd., M.Si., CIQnR., CIQaR. (Penguji Internal III)
• Kolonel Arm Dr. Ir. Guntur Eko Saputro, S.I.P., M.M. (Sekretaris Sidang/Penguji Internal IV)
Dewan Penguji Eksternal:
• Laksda TNI Dr. Samuel H. Kowaas, M.Sc., CSBA. (Penguji Eksternal I)
• Drs. Teuku Rezasyah, M.A.IR., Ph.D. (Penguji Eksternal II)
Berdasarkan hasil ujian terbuka dan penilaian dewan penguji, promovendus Hari Suyanto dinyatakan lulus dan berhak menyandang gelar Doktor Ilmu Pertahanan ke- 74 Universitas Pertahanan Republik Indonesia.
Melalui sidang ini, Unhan RI kembali menegaskan komitmennya untuk melahirkan doktor yang mampu memberikan kontribusi strategis bagi penguatan pertahanan negara, khususnya di sektor maritim yang memiliki peran vital dalam menjaga kedaulatan dan keamanan nasional.
(Humas Unhan RI).